Tentang 7 Basic Quality Tools
Seorang ahli pengendalian kualitas statistik dari Jepang, Kaoru Ishikawa, percaya bahwa statistik mampu menyelesaikan 95% persoalan kualitas. Ishikawa menyarankan untuk meningkatkan penggunaan statistik dengan jalan melatih semua orang dalam organisasi agar dapat menggunakan dan menguasai alat-alat statistik yang diperlukan untuk pengendalian kualitas, seperti: bagan Pareto, diagram tulang ikan (fishbone), histogram, dan sebagainya. Alat-alat statistik ini kemudian dikenal dengan nama 7 Tools yang dirancang sederhana agar dapat dipakai siapa saja, termasuk para pekerja yang berbekal pendidikan menengah.
Para praktisi dan akademisi yang menekuni bidang kualitas menggunakan nama
- “The Old Seven”,
- “The First Seven”,
- “The Basic Seven”,
1. Check Sheet
Check sheet (lembar pemeriksaan) adalah lembar yang dirancang sederhana berisi daftar hal-hal yang perlukan untuk tujuan perekaman data sehingga pengguna dapat mengumpulkan data dengan mudah, sistematis, dan teratur pada saat data itu muncul di lokasi kejadian. Data dalam check sheet baik berbentuk data kuantitatif maupun kualitatif dapat dianalisis secara cepat (langsung) atau menjadi masukan data untuk peralatan kualitas lain, misal untuk masukan data Pareto chart.
Gambar di bawah ini menunjukkan contoh check sheet yang digunakan untuk mengumpulkan data cacat per jam.
Gambar 1. Contoh Check Sheet
Penjelasan lebih lengkap tentang check sheet beserta contoh-contohnya, silahkan baca posting berjudul: Check Sheet dan Fungsinya dalam Pengendalian Kualitas.
2. Scatter Diagram
Scatter diagram (diagram pencar) adalah grafik yang menampilkan sepasang data numerik pada sistem koordinat Cartesian, dengan satu variabel pada masing-masing sumbu, untuk melihat hubungan dari kedua variabel tersebut. Jika kedua variabel tersebut berkorelasi, titik-titik koordinat akan jatuh di sepanjang garis atau kurva. Semakin baik korelasi, semakin ketat titik-titik tersebut mendekati garis.
Gambar di bawah ini menunjukkan contoh scatter diagram yang digunakan untuk melihat sejauh mana temperatur mempengaruhi defect. Tampak bahwa ada korelasi antara temperatur dan defect, di mana semakin tinggi temperatur semakin rendah jumlah defect, ini mungkin karena proses warm-up mesin yang kurang.
Gambar 2. Contoh Scatter Diagram
Lebih jauh mengenai derajat korelasi dan jenis-jenis korelasi dalam scatter diagram, silahkan lihat tulisan David Straker yang berjudul Scatter Diagram: How to understand it.
3. Fishbone Diagram
Fishbone diagram (diagram tulang ikan) sering disebut juga diagram Ishikawa atau cause–and–effect diagram (diagram sebab-akibat). Fishbone diagram adalah alat untuk mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming.
Gambar di bawah ini menunjukkan contoh bentuk fishbone diagram dengan manpower, machinery, material, dan methods
sebagai kategori. Kategori ini hanya contoh, anda bisa menggunakan
kategori lain yang dapat membantu mengatur gagasan-gagasan. Sebaiknya
tidak ada lebih dari 6 kategori.
Gambar 3. Contoh Fishbone Diagram
Langkah-langkah pembuatan fishbone diagram, silahkan baca posting berjudul: Fishbone Diagram dan Langkah-Langkah Pembuatannya.
4. Pareto Chart
Pareto chart (bagan pareto) adalah bagan yang berisikan diagram batang (bars graph) dan diagram garis (line graph); diagram batang memperlihatkan klasifikasi dan nilai data, sedangkan diagram garis mewakili total data kumulatif. Klasifikasi data diurutkan dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah. Ranking tertinggi merupakan masalah prioritas atau masalah yang terpenting untuk segera diselesaikan, sedangkan ranking terendah merupakan masalah yang tidak harus segera diselesaikan.
Prinsip pareto chart
sesuai dengan hukum Pareto yang menyatakan bahwa sebuah grup selalu
memiliki persentase terkecil (20%) yang bernilai atau memiliki dampak
terbesar (80%). Pareto chart mengidentifikasi 20% penyebab masalah vital untuk mewujudkan 80% improvement secara keseluruhan. Gambar di bawah ini menunjukkan contoh pareto chart.
Gambar 4. Contoh Pareto Chart
Tentang hukum Pareto telah dibahas dalam posting berjudul: Analisis ABC, yang merupakan aplikasi hukum Pareto dalam manajemen persediaan (inventory management). Untuk mengetahui cara membuat Pareto chart silahkan kunjungi postingan yang berjudul: Membuat Bagan Pareto dengan Microsoft Excel.
5. Flow Charts
“Draw a flowchart for whatever you do. Until you do, you do not know what you are doing,Flow charts (bagan arus) adalah alat bantu untuk memvisualisasikan proses suatu penyelesaian tugas secara tahap-demi-tahap untuk tujuan analisis, diskusi, komunikasi, serta dapat membantu kita untuk menemukan wilayah-wilayah perbaikan dalam proses.
you just have a job” — Dr. W. Edwards Deming.
Gambar di bawah ini menunjukkan contoh flow chart. Untuk mengetahui arti simbol-simbol flowchart dan cara penggunaannya, silahkan buka posting yang berjudul: Standar Simbol-Simbol Flowchart dan Penggunaannya.
Gambar 5. Contoh Flow Charts
6. Histogram
Histogram adalah alat seperti diagram batang (bars graph) yang digunakan untuk menunjukkan distribusi frekuensi. Sebuah distribusi frekuensi menunjukkan seberapa sering setiap nilai yang berbeda dalam satu set data terjadi. Data dalam histogram dibagi-bagi ke dalam kelas-kelas, nilai pengamatan dari tiap kelas ditunjukkan pada sumbu X.
Teori
mengatakan bahwa distribusi yang normal, yaitu yang kebanyakan datanya
mendekati nilai rata-rata akan ditunjukan oleh histrogram yang berbentuk
lonceng, seperti contoh gambar di bawah ini. Tapi jika histogram serong
ke kiri atau ke kanan berarti kebanyakan data berkumpul dekat batas
toleransi suatu pengukuran sehingga ada kemungkinan data tidak normal
(ada masalah ketika pengukuran, atau bahkan ada masalah dalam proses).
Untuk memastikan data normal atau tidak sebaiknya menggunakan metode uji
kenormalan data, seperti Kolmogorov-Smirnov test atau Anderson-Darling normality test.
Gambar 6. Contoh Histogram
7. Control Chart
Control chart atau peta kendali adalah peta yang digunakan untuk mempelajari bagaimana proses perubahan dari waktu ke waktu. Data di-plot dalam urutan waktu. Control chart selalu terdiri dari tiga garis horisontal, yaitu:- Garis pusat (center line), garis yang menunjukkan nilai tengah (mean) atau nilai rata-rata dari karakteristik kualitas yang di-plot-kan pada peta kendali.
- Upper control limit (UCL), garis di atas garis pusat yang menunjukkan batas kendali atas.
- Lower control limit (LCL), garis di bawah garis pusat yang menunjukkan batas kendali bawah.
Gambar di bawah ini menunjukkan contoh control chart. Untuk jenis-jenis control chart dan cara membuatnya, silahkan buka posting yang berjudul: Statistical Process Control.
Gambar 7. Contoh Control Charts
SUMBER :
Rujukan:
Kusnadi, E. (2011, October 8). Check sheet dan fungsinya dalam pengendalian kualitas [Web log post]. Retrieved from http://eriskusnadi.wordpress.com/2011/10/08/check-sheet-dan-fungsinya-dalam-pengendalian-kualitas/
__________. (2011, December 24). Fishbone diagram dan langkah-langkah pembuatannya [Web log post]. Retrieved from http://eriskusnadi.wordpress.com/2011/12/24/fishbone-diagram-dan-langkah-langkah-pembuatannya/
__________. (2012, January 9). Statistical process control [Web log post]. Retrieved from http://eriskusnadi.wordpress.com/2012/06/09/statistical-process-control/
__________. (2012, January 27). Membuat bagan Pareto dengan Microsoft Excel [Web log post]. Retrieved from http://eriskusnadi.wordpress.com/2012/01/27/pareto-chart-microsoft-excel/
__________. (2012, September 22). Standar simbol-simbol flowchart dan penggunaannya [Web log post]. Retrieved from http://eriskusnadi.wordpress.com/2012/09/22/standar-simbol-simbol-flowchart-dan-penggunaannya/
Heizer, J., & Render, B. (2006). Operations management. (8th ed.). Upper Saddle River: Pearson Prentice Hall.
Straker, D. (n.d.). Scatter diagram: How to understand it. Retrieved from http://syque.com/quality_tools/toolbook/Scatter/how.htm
Tague, N. R. (2005). The quality toolbox. (2th ed.). Milwaukee, Wisconsin: ASQ Quality Press. Available from http://asq.org/quality-press/display-item/index.html?item=H1224
Tidak ada komentar:
Posting Komentar